Biografi Lengkap Sandiaga Salahudin Uno
Tulisan Ndeso, Biografi Lengkap Sandiaga Salahudin Uno - Biasa dipanggil Sandi, namanya mulai banyak dikenal orang ketika mencalonkan diri sebagai wakil Gubernur DKI Jakarta bersama Anies Baswedan.
Sebelumnya, tidak banyak orang yang tau siapa penggagas OK OCE ini.
Jika dilihat dari perjalanan hidupnya, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang menjadi Calon Wakil Presiden pada pemilu 2019 bersama Prabowo Subianto ini memiliki banyak prestasi dan juga termasuk pengusaha muda yang sukses.
Kecemerlangannya mengelola bisnis mengantarkan Sandiaga menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Salah satu fokus dia saat di Hipmi adalah memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Nama : Sandiaga Salahuddin Uno
Lahir : Rumbai, Riau, 28 Juni 1969
Orang Tua : Razif Halik Uno (Ayah), Mien R. Uno (Ibu)
Istri : Nur Asia
Anak : Sulaiman Saladdin Uno, Anneesha Atheera Uno, Amyra Atheefa Uno
Agama : Islam
Pekerjaan : Pengusaha, Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Calon Wakil Presiden 2019
Kekayaan : 4.3 triliun Rupiah (Majalah Globe Asia, 2018)
Pendidikan :
> Bachelor of Business Administration, The Wichita State University, Kansas, AS, lulus 1990>
> Master of Business Administration, The George Washington Univ., Washington, AS, lulus 1992
Pengalaman Kerja :
> Summa Group, Jakarta (Mei 1990-Juni 1993)
> Seapower Asia Investment Limited, Singapura (Juli 1993-April 1994)
> MP Holding Limited Group, Singapura (Mei 1994-Agustus 1995)
> NTI Resources Limited, Calgary, Canada (September 1995-April 1998)
> PT Saratoga Investama Sedaya (April 1998- sekarang)
Biografi
Sandiaga Salahudin Uno atau sering dipanggil Sandiaga Uno adalah seorang pengusaha muda ternama asal Indonesia.
Ia sering hadir di acara seminar-seminar, Sandiaga Uno memberikan pembekalan tentang jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), utamanya pada para pemuda. Sandi lahir di Rumbai, Pekanbaru, 28 Juni 1969.
Dia merupakan anak dari Razif Halik Uno dan Mein R. Uno. Ayahnya berasal dari Gorontalo. Hal tersebut bisa dilihat dari nama belakang Sandiaga yang bermarga Uno.
Ayah Sandi awalnya bekerja sebagai seorang karyawan di perusahaan Caltex di Riau, setelah tidak bekerja lagi, Ayah Sandiaga Uno kemudian membawa keluarganya pindah ke Jakarta pada tahun 1970an.
Pendidikan
Sandiaga Uno memulai pendidikan Sekolah Dasar di PKSD, kemudian berlanjut ke SMP 12 Wijaya Jakarta Selatan, lalu melanjutkan sekolahnya ke SMA Katolik.
Sandiaga Uno merupakan sosok yang cerdas, hal ini terbukti ketika ia kuliah di Wichita State University di Kansas, Amerika, ia berhasil lulus dengan predikat Summa Cum Laude (lulus dengan pujian terbanyak) pada tahun 1990.
Selepas lulus dari Wichita State University di Kansas, ia kemudian bekerja di Bank Summa milik salah satu pengusaha sukses William Soeryadjaya.
Karena kinerjanya yang cukup bagus di perusahaan, setahun kemudian ia menerima beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya di George Washington University, Amerika Serikat denga jurusan Business Administration. Ia kembali mengukir prestasi, menamatkan kuliahnya dengan meraih IPK sempurna 4.00.
Perjalanan Karir
Tahun 1993 Sandiaga Uno bergabung dengan perusahaan Seapower Asia Investment Limited di Singapura sebagai Manager Investasi sekaligus di MP Holding Limited Group (mulai 1994).
Pada 1995 Sandiaga Uno pindah ke NTI Resources Ltd di Kanada dan menjabat sebagai Executive Vice President NTI Resources Ltd. dengan penghasilan 8.000 dollar AS per bulan kala itu.
Namun, krisis moneter yang melanda sejak akhir tahun 1997 menyebabkan perusahaan tempatnya bekerja bangkrut. Sandiaga Uno pun tidak bisa lagi meneruskan pekerjaanya tersebut.
Kemudian Sandiaga Uno kembali ke Indonesia dengan predikat pengangguran. Meskipun demikian, karena kejadian tersebut, Sandi Uno kemudian mengubah cara pandangnya dan berbalik arah menjadi seorang pengusaha.
Awal Mula Menjadi Pengusaha
Pada tahun 1997 Sandiaga Uno mendirikan perusahaan penasihat keuangan bernama PT Recapital Advisors bersama teman SMA-nya, Rosan Perkasa Roeslani. Salah satu mentor bisnisnya adalah William Soeryadjaya, seorang pengusaha senior pendiri Astra.
Namun tidak semua yang diharapkannya selalu berjalan dengan baik, banyak calon klien memandang sebelah mata kemampuan dari Sandiaga Uno. Hingga akhirnya 6 bulan kemudian setelah perusahaan tersebut didirikan, baru ada perusahaan yang akhirnya menggunakan jasanya.
Kemudian, pada 1998 ia dan Edwin Soeryadjaya, putra William, mendirikan perusahaan investasi bernama PT Saratoga Investama Sedaya. Bidang usahanya meliputi pertambangan, telekomunikasi, dan produk kehutanan.
Berbekal network yang baik dengan perusahaan serta lembaga keuangan dalam dan luar negeri, Sandiaga Uno sukses menjalankan bisnisnya tersebut.
Mekanisme kinerja perusahaan tersebut adalah menghimpun modal investor untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang mengalami masalah keuangan.
Kinerja perusahaan yang krisis itu kemudian dibenahi dan dikembangkan. Setelah kembali sehat, aset perusahaan tersebut dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi.
Hingga 2009, ada 12 perusahaan yang sudah diambil alih oleh PT Saratoga. Beberapa perusahaan pun telah dijual kembali, antara lain PT Dipasena Citra Darmaja, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), dan PT Astra Microtronics.
Pada 2005–2008, Sandiaga Uno menjadi ketua umum Himpunan pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Ia juga menjadi Ketua Komite Tetap Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sejak 2004.
Menurut Sandiaga, merintis bisnis selain itu menurutnya jejaring relasi menyumbang 30 persen kesuksesan selebihnya berasal dari kerja keras dan juga menjaga kepercayaan dalam membangun bisnis.
Seorang pebisnis, kata dia, memang harus selalu berpikir jangka panjang. Bahkan, berpikir di luar koridor, berpikir apa yang tidak pernah terlintas di benak orang. “Mikir-nya memang harus jangka panjang.”
Sandiaga Uno mencontohkan, dirinya masuk ke sektor pertambangan awal 2000. Saat itu, sektor tersebut belum se-booming sekarang. ”Jadi, ketika sektor itu sekarang naik, kami sudah punya duluan,” ujarnya.
Sandiaga Uno pernah menjabat sebagai anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN) dan bendahara Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) sejak Januari, 2011.
Pada 2016 namanya pernah masuk di daftar Panama Papers atau sebuah data milik firma hukum Mossack Fonseca berisi data penggelapan banyak pengusaha hingga pengusaha dunia.
Pada tahun 2016 ketika pemerintahan Presiden Jokowi membuat kebijakan tax amnesty, Sandi mengikutinya. Kemudian pada 2017, namanya masuk dalam Paradise Paper yakni sebuah dokumen yang dirilis oleh International Consortium of Investigative Journalist (IJIC).
Dalam dokumen Sandiaga Uno disebut sebagai salah satu petinggi NTI Resources yang terdaftar di negara surga pajak, yakni bermuda. Namun soal NTI, Sandi telah mengundurkan diri pada 1996.
Masuk dalam Daftar Orang Terkaya
Sandi dinobatkan dalam 122 orang terkaya di Indonesia versi majalah Asia Globe dengan total aset perusahaan mencapai 80 juta dollar AS, Pada 2007. Pada 2008 ia dinobatkan menjadi orang terkaya ke-63 di Indonesia dengan total aset 245 juta dollar AS.
Pada 2009 Sandiaga masuk sebagai pendatang baru dalam daftar 40 orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes. Majalah tersebut menuliskan Sandi memiliki kekayaan US$ 400 juta dan berada di peringkat 29. Dan pada 2018 ini kekayaannya mencapai 4.3 T berdasarkan majalah Globe Asia.
Kehidupan Keluarga
Mengenai keluarga, Sandiaga Uno menikah dengan rekan yang sudah dikenalnya sejak di bangku Sekolah Menengah Pertama bernama Nur Asia. Keduanya menjalin hubungan hingga ke bangku kuliah lalu kemudian menikah.
Dari pernikahannya ini, Sandiaga dikaruniai tiga orang anak. Anak pertama Sandiaga Uno bernama Sulaiman Saladdin Uno, anak keduanya Anneesha Atheera Uno, serta Amyra Atheefa Uno merupakan anak terakhirnya.
Sandiaga Uno adalah seorang pengusaha sukses, semua orang tahu akan hal itu. Namun, di balik aktivitasnya yang padat, dia merasa berdosa kepada keluarganya. Sebab, waktunya hampir habis tersita untuk aktivitas bisnis dan organisasi.
“Saya merasa nggak adil sama keluarga. Saya kerja begini untuk siapa? Rasanya ada yang hilang,” tutur Sandi.
Sandiaga Uno mengaku, biasanya menjadikan weekend sebagai hari untuk keluarga. Itu pun sangat terbatas. “Saya paling suka ke Senayan. Pasti Sabtu olahraga bareng keluarga di sana. Pagi lari, agak siang sedikit pukul-pukul bola, golf,” ceritanya.
Kemudian, biasanya mereka sekeluarga jalan-jalan ke mal. “Sebenarnya, saya paling nggak suka ke mal. Tapi, ya sedikit menyenangkan anaklah,” kata Sandi yang mengaku tak terlalu suka pergi ke mal.
Karir Politik
Sandiaga Uno dikenal sebagai seorang pengusaha besar yang memiliki banyak perusahaan serta termasuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Namun ia juga memilih terjun ke dunia politik sama seperti beberapa pengusaha lainnya.
Ia melepaskan berbagai jabatan di beberapa perusahaan karena ingin fokus pada tugas barunya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang dipimpinan oleh Prabowo Subianto sejak 2015.
Wakil Gubernur DKI Jakarta
Namanya ramai menjadi perbincangan masyarakat di Jakarta ketika ia memilih terjun ke dunia politik dan maju sebagai kandidat wakil gubernur DKI Jakarta yang diusung oleh partai Gerindra bersama dengan Anies Baswedan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Di Pilkada DKI Jakarta yang dilakukan dua putaran, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berhasil unggul dari saingannya yaitu Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat.
Calon Wakil Presiden 2019
Setelah 10 bulan menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, pada agustus 2018, nama Sandiaga Uno dipilih sebagai calon wakil presiden 2019 oleh Prabowo Subianto yang maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2019.
Penunjukan Sandiaga sebagai calon wakil presiden ini membuat ia harus melepas jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Sebelumnya, tidak banyak orang yang tau siapa penggagas OK OCE ini.
Jika dilihat dari perjalanan hidupnya, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang menjadi Calon Wakil Presiden pada pemilu 2019 bersama Prabowo Subianto ini memiliki banyak prestasi dan juga termasuk pengusaha muda yang sukses.
Kecemerlangannya mengelola bisnis mengantarkan Sandiaga menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Salah satu fokus dia saat di Hipmi adalah memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Sandiaga Salahudin Uno |
Profile Lengkap Sandiaga Uno
Nama : Sandiaga Salahuddin Uno
Lahir : Rumbai, Riau, 28 Juni 1969
Orang Tua : Razif Halik Uno (Ayah), Mien R. Uno (Ibu)
Istri : Nur Asia
Anak : Sulaiman Saladdin Uno, Anneesha Atheera Uno, Amyra Atheefa Uno
Agama : Islam
Pekerjaan : Pengusaha, Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Calon Wakil Presiden 2019
Kekayaan : 4.3 triliun Rupiah (Majalah Globe Asia, 2018)
Pendidikan :
> Bachelor of Business Administration, The Wichita State University, Kansas, AS, lulus 1990>
> Master of Business Administration, The George Washington Univ., Washington, AS, lulus 1992
Pengalaman Kerja :
> Summa Group, Jakarta (Mei 1990-Juni 1993)
> Seapower Asia Investment Limited, Singapura (Juli 1993-April 1994)
> MP Holding Limited Group, Singapura (Mei 1994-Agustus 1995)
> NTI Resources Limited, Calgary, Canada (September 1995-April 1998)
> PT Saratoga Investama Sedaya (April 1998- sekarang)
Biografi
Sandiaga Salahudin Uno atau sering dipanggil Sandiaga Uno adalah seorang pengusaha muda ternama asal Indonesia.
Ia sering hadir di acara seminar-seminar, Sandiaga Uno memberikan pembekalan tentang jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), utamanya pada para pemuda. Sandi lahir di Rumbai, Pekanbaru, 28 Juni 1969.
Dia merupakan anak dari Razif Halik Uno dan Mein R. Uno. Ayahnya berasal dari Gorontalo. Hal tersebut bisa dilihat dari nama belakang Sandiaga yang bermarga Uno.
Ayah Sandi awalnya bekerja sebagai seorang karyawan di perusahaan Caltex di Riau, setelah tidak bekerja lagi, Ayah Sandiaga Uno kemudian membawa keluarganya pindah ke Jakarta pada tahun 1970an.
Pendidikan
Sandiaga Uno memulai pendidikan Sekolah Dasar di PKSD, kemudian berlanjut ke SMP 12 Wijaya Jakarta Selatan, lalu melanjutkan sekolahnya ke SMA Katolik.
Sandiaga Uno merupakan sosok yang cerdas, hal ini terbukti ketika ia kuliah di Wichita State University di Kansas, Amerika, ia berhasil lulus dengan predikat Summa Cum Laude (lulus dengan pujian terbanyak) pada tahun 1990.
Selepas lulus dari Wichita State University di Kansas, ia kemudian bekerja di Bank Summa milik salah satu pengusaha sukses William Soeryadjaya.
Karena kinerjanya yang cukup bagus di perusahaan, setahun kemudian ia menerima beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya di George Washington University, Amerika Serikat denga jurusan Business Administration. Ia kembali mengukir prestasi, menamatkan kuliahnya dengan meraih IPK sempurna 4.00.
Perjalanan Karir
Tahun 1993 Sandiaga Uno bergabung dengan perusahaan Seapower Asia Investment Limited di Singapura sebagai Manager Investasi sekaligus di MP Holding Limited Group (mulai 1994).
Pada 1995 Sandiaga Uno pindah ke NTI Resources Ltd di Kanada dan menjabat sebagai Executive Vice President NTI Resources Ltd. dengan penghasilan 8.000 dollar AS per bulan kala itu.
Namun, krisis moneter yang melanda sejak akhir tahun 1997 menyebabkan perusahaan tempatnya bekerja bangkrut. Sandiaga Uno pun tidak bisa lagi meneruskan pekerjaanya tersebut.
Kemudian Sandiaga Uno kembali ke Indonesia dengan predikat pengangguran. Meskipun demikian, karena kejadian tersebut, Sandi Uno kemudian mengubah cara pandangnya dan berbalik arah menjadi seorang pengusaha.
Awal Mula Menjadi Pengusaha
Saya ini menjadi seorang pengusaha karena ‘kecelakaan’. Sebagai seorang pengusaha yang lahir dari kecelakaan, saya tidak mendesain jadi seorang pengusaha. – Sandiaga Uno.
Pada tahun 1997 Sandiaga Uno mendirikan perusahaan penasihat keuangan bernama PT Recapital Advisors bersama teman SMA-nya, Rosan Perkasa Roeslani. Salah satu mentor bisnisnya adalah William Soeryadjaya, seorang pengusaha senior pendiri Astra.
Namun tidak semua yang diharapkannya selalu berjalan dengan baik, banyak calon klien memandang sebelah mata kemampuan dari Sandiaga Uno. Hingga akhirnya 6 bulan kemudian setelah perusahaan tersebut didirikan, baru ada perusahaan yang akhirnya menggunakan jasanya.
Kemudian, pada 1998 ia dan Edwin Soeryadjaya, putra William, mendirikan perusahaan investasi bernama PT Saratoga Investama Sedaya. Bidang usahanya meliputi pertambangan, telekomunikasi, dan produk kehutanan.
Berbekal network yang baik dengan perusahaan serta lembaga keuangan dalam dan luar negeri, Sandiaga Uno sukses menjalankan bisnisnya tersebut.
Mekanisme kinerja perusahaan tersebut adalah menghimpun modal investor untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang mengalami masalah keuangan.
Kinerja perusahaan yang krisis itu kemudian dibenahi dan dikembangkan. Setelah kembali sehat, aset perusahaan tersebut dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi.
Hingga 2009, ada 12 perusahaan yang sudah diambil alih oleh PT Saratoga. Beberapa perusahaan pun telah dijual kembali, antara lain PT Dipasena Citra Darmaja, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), dan PT Astra Microtronics.
Pada 2005–2008, Sandiaga Uno menjadi ketua umum Himpunan pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Ia juga menjadi Ketua Komite Tetap Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sejak 2004.
Menurut Sandiaga, merintis bisnis selain itu menurutnya jejaring relasi menyumbang 30 persen kesuksesan selebihnya berasal dari kerja keras dan juga menjaga kepercayaan dalam membangun bisnis.
Seorang pebisnis, kata dia, memang harus selalu berpikir jangka panjang. Bahkan, berpikir di luar koridor, berpikir apa yang tidak pernah terlintas di benak orang. “Mikir-nya memang harus jangka panjang.”
Sandiaga Uno mencontohkan, dirinya masuk ke sektor pertambangan awal 2000. Saat itu, sektor tersebut belum se-booming sekarang. ”Jadi, ketika sektor itu sekarang naik, kami sudah punya duluan,” ujarnya.
Sandiaga Uno pernah menjabat sebagai anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN) dan bendahara Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) sejak Januari, 2011.
Pada 2016 namanya pernah masuk di daftar Panama Papers atau sebuah data milik firma hukum Mossack Fonseca berisi data penggelapan banyak pengusaha hingga pengusaha dunia.
Pada tahun 2016 ketika pemerintahan Presiden Jokowi membuat kebijakan tax amnesty, Sandi mengikutinya. Kemudian pada 2017, namanya masuk dalam Paradise Paper yakni sebuah dokumen yang dirilis oleh International Consortium of Investigative Journalist (IJIC).
Dalam dokumen Sandiaga Uno disebut sebagai salah satu petinggi NTI Resources yang terdaftar di negara surga pajak, yakni bermuda. Namun soal NTI, Sandi telah mengundurkan diri pada 1996.
Masuk dalam Daftar Orang Terkaya
Sandi dinobatkan dalam 122 orang terkaya di Indonesia versi majalah Asia Globe dengan total aset perusahaan mencapai 80 juta dollar AS, Pada 2007. Pada 2008 ia dinobatkan menjadi orang terkaya ke-63 di Indonesia dengan total aset 245 juta dollar AS.
Pada 2009 Sandiaga masuk sebagai pendatang baru dalam daftar 40 orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes. Majalah tersebut menuliskan Sandi memiliki kekayaan US$ 400 juta dan berada di peringkat 29. Dan pada 2018 ini kekayaannya mencapai 4.3 T berdasarkan majalah Globe Asia.
Kehidupan Keluarga
Mengenai keluarga, Sandiaga Uno menikah dengan rekan yang sudah dikenalnya sejak di bangku Sekolah Menengah Pertama bernama Nur Asia. Keduanya menjalin hubungan hingga ke bangku kuliah lalu kemudian menikah.
Dari pernikahannya ini, Sandiaga dikaruniai tiga orang anak. Anak pertama Sandiaga Uno bernama Sulaiman Saladdin Uno, anak keduanya Anneesha Atheera Uno, serta Amyra Atheefa Uno merupakan anak terakhirnya.
Sandiaga Uno adalah seorang pengusaha sukses, semua orang tahu akan hal itu. Namun, di balik aktivitasnya yang padat, dia merasa berdosa kepada keluarganya. Sebab, waktunya hampir habis tersita untuk aktivitas bisnis dan organisasi.
“Saya merasa nggak adil sama keluarga. Saya kerja begini untuk siapa? Rasanya ada yang hilang,” tutur Sandi.
Sandiaga Uno mengaku, biasanya menjadikan weekend sebagai hari untuk keluarga. Itu pun sangat terbatas. “Saya paling suka ke Senayan. Pasti Sabtu olahraga bareng keluarga di sana. Pagi lari, agak siang sedikit pukul-pukul bola, golf,” ceritanya.
Kemudian, biasanya mereka sekeluarga jalan-jalan ke mal. “Sebenarnya, saya paling nggak suka ke mal. Tapi, ya sedikit menyenangkan anaklah,” kata Sandi yang mengaku tak terlalu suka pergi ke mal.
Karir Politik
Sandiaga Uno dikenal sebagai seorang pengusaha besar yang memiliki banyak perusahaan serta termasuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Namun ia juga memilih terjun ke dunia politik sama seperti beberapa pengusaha lainnya.
Ia melepaskan berbagai jabatan di beberapa perusahaan karena ingin fokus pada tugas barunya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang dipimpinan oleh Prabowo Subianto sejak 2015.
Wakil Gubernur DKI Jakarta
Namanya ramai menjadi perbincangan masyarakat di Jakarta ketika ia memilih terjun ke dunia politik dan maju sebagai kandidat wakil gubernur DKI Jakarta yang diusung oleh partai Gerindra bersama dengan Anies Baswedan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Di Pilkada DKI Jakarta yang dilakukan dua putaran, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berhasil unggul dari saingannya yaitu Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat.
Calon Wakil Presiden 2019
Setelah 10 bulan menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, pada agustus 2018, nama Sandiaga Uno dipilih sebagai calon wakil presiden 2019 oleh Prabowo Subianto yang maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2019.
Penunjukan Sandiaga sebagai calon wakil presiden ini membuat ia harus melepas jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Cari Artikel Lainnya Di Sini